• About me

Life is like that …

~ I'm just trying to be honest

Category Archives: Art

Aoi Tamago

11 Minggu Mar 2012

Posted by Adityo Ananta in Art, Entertainment, fun

≈ Tinggalkan komentar

This is a song from Pale Cocoon, a short post-apocalyptic OVA anime about recovering history. The story is not that interesing, even though the arts are amazing. But, what caught my attention is the poetic song in it. Here is the translation of the lyric:

The morning the forest slept.
The smoke contrailing in the sky.
Intersects with the horizon,-
-forming a silver cross.

The morning the sea slept.
The moon’s waiting came to an end.
The cradle which waxes and wanes,-
-revealed itself as prayer’s substitute.

That is the last angel.
That is the vestigial horn.
The pale cocoon which cannot hatch,-
-even if we lost our smile.

The morning the planet slept.
Only the sky, the cloudy sky.
During the era in which God was present.
Wet strawberries glittered in gardens.
We promise someday to meet again.
We will not forget you.

source: gendou.com

Mononoke Hime

30 Senin Apr 2007

Posted by Adityo Ananta in Art, Entertainment, Intermezzo, Review

≈ 4 Komentar

Tag

Ghibli

In ancient times, the land covered in forests where the spirits of the god dwells. That time man and beast can live in harmony. But as the time passed, most the forests are gone, destroyed. The remaining forests were guards by the gigantic beasts.

Prince Ashitaka must leave his village to find the origin of the demon beast that attack the village, and to remove the curse that slowly swallowing him. He got the curse when he fought the beast, Nago, that engulf with hatred to the human. He going to the west, where the demon came from, and where the great forest in which the great spirits of the forest live.

He meet San in the great forest, a girl whom is raised by the wolf god, Moro. San fights to protect the forest. And then there is Lady Eboshi, the leader of the iron town. A quite controversial character. Even she seems like a heartless woman, but she is very respected by her people.

The beasts are restless with the activity of the iron town people. Can man and beast live in harmony again?

***

Well, if I said that Howl’s Moving Castle is great, then this movie is even better. Mononoke Hime produced in 1997, or 5 years before Howl’s, both produced by Studio Ghibli, but the quality is already quite astonishing. Great drawings, and very beautiful background sceneries.

I like the story as well. Although I think is kind a ‘too heroic’. Ashitaka is too perfect as a hero. Kind, honorable, good at fighting, etc. Well, just like Nausicaa in the Nausicaa of The Valley of the Wind, one of the early works of Studio Ghibli. She is also a princess and a perfect heroine. Well, we talk about fairy tales here, so i think its okay ^-^.

Howl’s Moving Castle

27 Jumat Apr 2007

Posted by Adityo Ananta in Art, Entertainment, Intermezzo, Review

≈ 2 Komentar

Howl's Moving Castle PosterSophie’s life change when she encounter Howl by accident. The witch from the waste is chasing him, and Sophie get involve. They manage to escape. But, the witch form the waste then put a curse on Sophie that make her looks like a 90 year old woman, and can’t tell anyone about her curse. So in order to break the spell, she decide to go, to find Howl.

With help from a scarecrow that is being curse too, she find Howl’s moving castle, and get on board. Then Sophie entering Howl’s magical world. A fire demon that moving the castle. The castle’s front door that functioning as a portal to different places. And of course Howl’s secrets, past and curse.

***

Well, that’s all I can tell about the story without giving to much spoiler. The plot is not this animation strong point anyway, I think. Honestly, I don’t really get the story. But just like others Ghibli’s animation, it’s a beautiful movie. You’ll understand if watch it.

The graphics is a treat for the eyes. Yes, it’s utilizing the power of CG, but, even without it the quality is still high. Colorful, detail and very neat drawings.

When is the last time you let your imagination loose? From the beginning until the end of the movie, you’ll experience some kind of fantasy journey. WHoever wrote this, is very brilliant and creative. I really love the idea about the moving castle and the whole design of Howl’s world. I know my imagination would never reach that point ^-^. So it’s amaze me, quite a lot I say.

A movie nice is not complete without some nice background sounds and soundtracks too, right? They are not grand, but they are fit with the story and it’s emotion.

So, in conclusion, it’s not a great story but IMHO it’s still a wonderful piece of art. Well, another great work from Hayao Miyazaki and Studio Ghibli ;).

Senopati Pamungkas

09 Senin Okt 2006

Posted by Adityo Ananta in Art, Books, Review

≈ 42 Komentar

 

Arswendo Atmowiloto
Buku 1 – 1100+ halaman
Buku 2 – 1600+ halaman

Upasara Wulung, adalah salah satu ksatria hasil didikan Ksatria Pingitan. Ksatria Pingitan adalah program yang dirancang oleh Sri Baginda Kertanegara untuk menghasilkan ksatria-ksatria pilihan yang dididik sejak lahir.

Isu akan kedatangan Tamu dari Seberang membuat jago-jago silat dari berbagai penjuru, termasuk dari Keraton Singasari, berkumpul di Perguruan Awan. Isu yang ternyata dibuat untuk memuluskan rencana kraman (makar) dari Jayakatwang. Rencana itu berhasil, dan Keraton pun berhasil direbut.

Upasara yang berhasil lolos, membantu Raden Sanggrama Wijaya untuk merebut kembali Keraton. Kedatangan pasukan Tartar yang bermaksud menaklukkan tanah Jawa, berhasil dimanfaatkan. Era Majapahit pun dimulai.

Atas jasanya, Upasara diberi gelar sebagai Senopati Pamungkas. Namun, ia menolak posisi yang diberikan dan memilih mengasingkan diri di Perguruan Awan. Takdirnya sebagai seorang ksatria tidak membiarkannya begitu saja. Ia pun berkali-kali harus melibatkan diri dalam kemelut yang muncul di Keraton.

Kidung-kidung warisan dari para tokoh yang tertulis dalam Kitab-kitab, menjadi dasar pengembangan ilmu silat dan juga falsafah hidup. Pencarian jalan atau ilmu yang sebenarnya, intrik politik serta asmara mewarnai cerita ini.

***

Novel ini bisa dikatakan sebagai novel silat. Terlihat dari penggambaran detil jalannya pertarungan, serta pembahsan mendalam mengenai jurus-jurus yang mereka gunakan. Di satu sisi, detil tersebut menunjukkan bahwa novel ini dicoba untuk digarab sesempurna mungkin. Namun, karena terlalu bertele-tele, apalagi jurus yang ada merupakan rekaan, membuat ingin cepat-cepat melewati bagian tersebut. Termasuk pula pembahsan dan pencarian mengenai makna mahamanusia yang hanya membuat pusing.

Jumlah tokoh dalam novel ini cukup banyak. Sayangnya, di samping para tokoh utama, tokoh-tokoh lain kebanyakan hanya muncul pada ‘episode’ tertentu saja. Setelah ‘episode’ itu berakhir, tak jarang mereka hilang begitu saja. Ada pula tokoh pendukung yang sesekali muncul sepanjang cerita, namun karakternya kurang berkembang dan perannya pun tidak begitu penting.

Nilai-nilai yang terkandung dalam novel ini jelas adalah falsafah Jawa. Ada nila-nilai positif yang bisa diambil. Tetapi, penghormatan dan penghambaan yang berlebihan pada orang yang lebih tinggi derajatnya, terutama kepada Raja, mungkin cukup membuat nurani gusar. (Setidaknya itu yang kurasakan, padahal ku adalah orang Jawa tulen ^-^) Karena hal tersebut justru lebih menonjolkan dan lebih memungkin orang untuk sombong dan semena-mena terhadap orang lain. Sikap ini akan terlihat jelas sekali pada sikap Raja Jayanegara >_<.

Sebagai sebuah novel, alur dari cerita terasa kurang kuat. Cerita seakan terdiri dari gabungan peristiwa yang tidak berhubungan. Episode-episode lepas yang terhubung hanya dengan keberadaan para tokoh. Ringkasan cerita di atas pun itu hanya kira-kira sepersepuluh dari keseluruhan.

 

Satu hal lagi yang mengganggu, pergeseran waktu. Pergeseran waktu dalam cerita ini sulit dibedakan antara masa 1 hari dengan beberapa tahun. Cerita seakan berjalan dengan runut, namun bila diperhatikan belakangan ketahuan abahwa ternyata waktu telah berlalu lebih lama dari yang diduga. Putra mahkota yang masih anak-anak, tiba-tiba sudah dewasa dan cukup umur untuk menjadi Raja. Dan beberapa hal lain yang serupa. Yang paling mengejutkan adalah ketika pada pertengahan Buku II, Upasara ditanya mengenai usianya saat itu. Ia pun menghitungnya dan berkata paling tidak umurnya sudah 40 tahun. Padahal pada awal cerita disebutkan umurnya baru 20 tahun. Dan sama sekali tidak terasakan bahwa waktu telah berlalu 20 tahun lebih.

Sebagai pengisi waktu luang novel ini cukup lumayan juga. Atau mungkin bila sedang banyak pikiran dan tidak tahu mau hendak apa :D. Ah ya, dan juga bila ingin belajar menjadi seorang penjilat dan provokator, bisa belajar dari tokoh yang bernama Halayudha ;). Tapi, yang jelas bukan termasuk jajaran novel favoritku. Membaca novel Haruki Murakami yang aneh dan membingungkan kurasa masih lebih menarik :p.

Da Jang Geum

18 Senin Sep 2006

Posted by Adityo Ananta in Art, Review

≈ 6 Komentar

Akhirnya setelah sekian lama, drama seri ini berhasil kuselesaikan. Fiuhh… suatu perjalanan yang sangat panjang, 70 episode! Melelahkan? Tidak juga. Kalau menghabiskan waktu? Sangat! ^-^
Dulu ketika drama ini ditayangkan, sempat penasaran juga. Banyak yang mengatakan kalau drama ini bagus. Berhubung saat itu sudah di tengah-tengah cerita, dan aku tidak suka kalau tidak menonton dari awal, akhirnya tidak tertarik untuk mengikuti.

Beberapa minggu yang lalu, ketika sedang ‘diskusi’ tentang drama Jepang Korea dengan ‘penikmat’ drama lainnya, drama ini ikut dibicarakan. Yah sebetulnya iseng mencari siapa tahu ada fansub nya :). Ternyata penikmat drama lainnya mendengar dan ternyata ia punya DVD nya lengkap! Well, langsung saja ku minta pinjam :D. Tak sangka besoknya benar-benar dibawa ^-^.

Jadi, berikut ini adalah sedikit review dariku tentang Da Jang Geum (aku lebih suka menyebut judul aslinya dibanding Jewel in the Palace :)).

Hmm, ceritanya cukup menarik. Seputar intrik pribadi dan intrik politik (istana). Seseorang yang ditakdirkan untuk membawa perubahan dan menyelamatkan banyak orang, namun hidupnya penuh kesulitan. Kalau dari segi ini, drama ini mengajarkan untuk pantang menyerah dan berusaha sebaik-baiknya. Itu nilai lebih drama ini kurasa.

amun lama-lama kesal juga melihat ‘kebodohan’ Jang Geum yang sering difitnah macam-macam, tapi bukannya membela diri malah diam. Tapi selalu saja hal yang bisa meloloskannya dari lubang jarum. Dari disalahkan, kemudian dianggap berjasa. Namun baru sebentar merasakan bahagia, masalah baru pun datang lagi. Jang Geum pun terancam lagi. Entah berapa kali sepanjang drama itu Jang Geum bermasalah dengan hukum, baik karena kesalahannya dia sendiri atau karena difitnah. Kurasa ini tokoh protagonis yang memiliki catatan kriminal terpanjang yang pernah ada ^-^.

Titik balik dari cerita ini ada di akhir episode 35, tepat di tengah-tengah. Masa-masa peralihan profesi dari juru masak menjadi dokter. Mulai dari situ lah cerita menjadi lebih menarik. Yah singkat cerita, dengan proses dan rintangan yang kurang lebih sama ketika ia berlatih menjadi juru masak istana, akhirnya ia bisa menjadi dokter. Dan lagi-lagi jadi bulan-bulanan fitnah lagi. Siklus yang sama lagi, dari keadaan normal menjadi tertuduh kemudian menjadi pahlawan dan kemudian menjadi tertuduh lagi -_-`.

Tapi sesuai aturan, yang baik pasti (harus) menang. Episode-episode saat Jang Geum menuntaskan dendamnya adalah yang terbaik. Bahkan kupikir seharusnya drama ini selesai di bagian itu. Tapi ternyata masih ada sekitar 8 episode lagi, yap cerita baru lagi. Bagian inilah yang menurutku paling banyak terdapat keanehan. Banyak hal dalam cerita yang tidak masuk di akal dan terlalu dipaksakan. Hal yang sangat bertentang dengan nilai-nilai aesthetic ku sebagai seorang melankolis sempurna :D. Akibatnya malah jadi kurang bisa menikmati. Ending yang bagus, tapi tetap saja dipaksakan menurutku.

Hmm, setelah selesai menonton semuanya, kurasa drama ini biasa saja. Tidak bagus-bagus amat seperti yang dikatan banyak orang. Tidak memberi kesan, kecuali kekesalan pada bagian-bagian cerita yang tidak masuk akal :).
Menurutku drama ini lumayan juga buat hiburan. Apalagi kalau punya banyak waktu senggang. Namun yang jelas tidak masuk dalam daftar rekomendasi ku ;).

Sekarang saatnya menonton drama lainnya ^-^. Sudah nasib memang sekantor dengan maniak-maniak drama he he …

Lowongan Kerja Ala Google

02 Kamis Feb 2006

Posted by Adityo Ananta in Art, Daily Life, Entertainment, Idle Talk, Not That Important

≈ 2 Komentar

Iklan lowongan kerja yang menyeleksi pelamar dengan sendirinya

goole job ads

Hanya orang yang tepat yang bakal melamar.

Salut untuk kreatifitasnya!

Dari sini

Oh ya kalau sudah benar-benar putus asa ingin tahu jawabannya, nih sudah ada yang nyoba memecahkan dengan amat (sangat) sunguh-sungguh (pakai bikin programnya segala!!!) Di sini

Salut juga deh …..

Ah, tapi sayang sekali, situs yang dimaksud itu sudah ditutup 😦 sudah ada yang diterima berarti ya ….

Nice Drawing

26 Kamis Jan 2006

Posted by Adityo Ananta in Art

≈ 2 Komentar

Nature Policy

Ini ada adalah gambar dari pemenang pertama dari 2005 Toyota Dream Car Art Contest Jonathan Jovvita (10 tahun) dari Indonesia. Biasanya aku tidak peduli dengan kontes menggambar seperti ini. Tapi gambar ini sangat menarik sekali. Lihat sekilas, aku langsung suka. Tidak heran bila menjadi juara pertama, bahkan kontestan lain gambarnya kalah jauh.
Pewarnaan dan gambar yang sangat rapi. Dan yang paling istimewa adalah ide dari gambar tersebut. Di sini tidak akan dibahas. Coba saja perhatikan gambar tersebut, pasti akan melihat keistimewaannya.

Kalau ingat gambar yang biasa kubuat saat seumuran dia jadi merasa lucu sendiri. Yap saat SD gambar favorit adalah gambar pemandangan 2 gunung, lengkap dengan sungai dan sawah :D. Pewarnaannya pun asal. Yah, menggambar memang bukan panggilan jiwaku :).

Sekali lagi salut! d(^-^)b

Osorezan Revoir

25 Rabu Jan 2006

Posted by Adityo Ananta in Art

≈ 4 Komentar

Prologue

It’s extremely difficult
when one has too many things
that one treasures

At times
if one wants something
It can oly be achieved
by sacrificing something else

The most importart things is
to have a heart

Baca lebih lanjut →

Blog Stats

  • 297.991 hits

Judge Me!

Say what you thought about me
Positive
Negative

My Archives

Recent Posts

  • Objectives
  • A fool’s errand
  • 946684800
  • Aoi Tamago
  • Pintu
  • Pendulum
  • Kesempatan Kedua
  • 2010 dalam untaian kata
  • Let it go
  • Smoke
  • Di kantor …
  • Finding myself
  • Parodi para Pecundang
  • Angka-angka
  • Cilincing Brotherhood

RSS Stochastic Manga

  • Review: Hoshi no Samidare (The Lucifer and Biscuit Hammer)
  • Review: Hyakkiyakou Shou (Selected Pandemonium)
  • Y+M
  • Review: Emma Bangaihen
  • Review: Emma
  • Review: Tomie
  • Review: Higurashi no Naku Koro ni – Watanagashi
  • Review: Daichouhen Doraemon
  • Review: Alive – The Final Evolution
  • Review: Higurashi no Naku Koro ni – Onikakushi

Twitter

  • RT @earthin24: Four seasons in a year, watch the sun angle change throughout 2019. https://t.co/NcqImSUhTQ 1 day ago
  • Multiplane Camera Effect in Pinocchio (1940) - reddit.com/r/BeAmazed/com… https://t.co/F6dITcfr6K 1 week ago
  • Brexit is finally happening 😲? So nice of them to wait until the football season is over, lol https://t.co/wNq8sZpj9T 1 week ago
  • Russell Peters - Comedy Now 2004, is a timeless masterpiece 😁 1 month ago
  • Seeing how /r/pokemon/ is in super salty mode, seems like a lot of people underestimating the efforts to build a so… twitter.com/i/web/status/1… 1 month ago
  • MKBHD review in a nutshell reddit.com/r/apple/commen… https://t.co/KcCvKAnYnW 1 month ago
  • Biar ga perlu lagi cari ayam di pabji 👍 regional.kompas.com/read/2019/10/2… 1 month ago
  • Classic South Park twitter.com/SouthPark/stat… 2 months ago
  • Trending topic menghilang, dan ga bisa post image 🤔 2 months ago
  • Mahasiswa yg demo sekarang mustinya mayoritas punya hak pilih kan tahun ini? Suaranya dipakai ga utk milih wakil baru yg bersih? 2 months ago

Meta

  • Daftar
  • Masuk
  • Entries feed
  • Feed Komentar
  • WordPress.com

Blog di WordPress.com.

Batal
Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie