• About me

Life is like that …

~ I'm just trying to be honest

Category Archives: Thought

946684800

30 Minggu Jun 2013

Posted by Adityo Ananta in Idle Talk, personal, Thought

≈ Tinggalkan komentar

Its probably silly to feel obligated to write something at this day. Oh well, no harm in doing it anyway.

…

I can’t help but to think of those drafts, including the deleted ones, which I don’t have any intention to published them. Those drafts are the silent persona, for things I can’t just throw away.

…

One should looks forward, but instead we look down. Pretending to be content about the present, because that is what everyone else does. Isn’t it?
I, myself, always find it hard to enjoying something that most people think is fun. But society is a cruel dictator that ordered us to smile and laugh at times to maintaining peace.

One should not looks back, but in truth we never stop putting things in the bottomless drawer. And carefully keep the lock to be always in reach.

…

Once upon a time, there is this door of possibility. One of many. But this one special. It should be, because I keep find myself in front of it.
I used to think that I have the key for that door. Now I’m not sure anymore.
It’s baffling if I think how many years I’ve spent knocking that door. The silent reply should be a clear enough answer. But, I’m just a fool.
But then the reasons started to fade away, and I’m suddenly tired. And that’s that. Well, if only it stayed that way…
A moment of weakness, and here I am knocking the door once again.

…

Stuck in a meaningless routine, one seeks out for changes. And one opportunity came up. Definetely the opposite of comfort zone, but I have to for the sake my sanity and ego.
Of course it’s not easy. And these past weeks really exhaust me mentally. So… Uhm, I don’t know what say anymore about this actually.

…

There is this question, whose answer  would shift my world into a different lane. Something I sought after for a long time.
Then the time comes when it could happens in the near future. That’s when I realised I’ve been driving blind.
But, one at a time shall we?

…

There is this story I’ve read somewhere, about two prisoners in cells, separated by a solid but thin wall. Day by day they talk through the wall about their dreams and different world. About the different view they see from the small window of their cells. And one day, some day, one is released from the prison.

…

How much people can change without realising it? Years gone by, and suddenly there is this stranger in the other side of the mirror.
I want to believe that the good me is always there. But, hey, who am I kidding?
What’s amusing is that when someone think that I’m somewhat better, than what I think I deserved. I must be wearing some convincing masks all this time

…

der Lebenslangeschicksalsschatz?
der Beinaheleidenschaftsgegenstand?

Pintu

03 Sabtu Mar 2012

Posted by Adityo Ananta in Thought

≈ Tinggalkan komentar

Tag

kunci, pintu

So, it has come to this…

Dan pintu itu pun tertutup beberapa waktu lalu. Akhirnya. Tidak bisa dibilang ideal, tapi intinya sama. Menyisakan tanya, namun apa pun jawabannya tidak lagi penting. Tak perlu pula mencari kunci yang bisa membuka pintu perandaian.

I’ve done enough. But still, it amazed me. Is it so hard to be honest? Even at the end. It’s not an act of kindness. No.

Tapi, hey, toh tidak seberat yang diduga.

Kesempatan Kedua

19 Sabtu Feb 2011

Posted by Adityo Ananta in personal, Thought

≈ Tinggalkan komentar

Hujan turun. Deras. Deru hujan selalu merupakan melodi alam yang indah di telinga ku. Dialog malam sebelumnya serasa tidak nyata. Diringi irama hujan, tebersit senyuman.

***

Hidup adalah pilihan, yang kadang berakhir dengan penyesalan. Serangkaian peristiwa seakan mengarahkan untuk memperbaiki salah satu nya. Hal yang seharusnya ku lakukan sejak dulu, tapi ku selalu mencari-cari pembenaran untuk menghindarinya. Tapi hidup dengan perasaan bersalah, meninggalkan sesuatu tidak terselesaikan dengan baik layaknya pengecut sejati, ku tidak mau seperti itu. Artinya suatu waktu memang harus dilakukan. Tak terhindarkan.

Rencana disusun, kata-kata disiapkan, mencari pengalihan agar tidak terlalu banyak berpikir. Hari itu tiba, ragu dan takut seperti diduga sudah menanti untuk menghadang. Saat seperti ini biasanya ku membuat kondisi yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum ku maju. Kondisi yang sulit untuk dipenuhi, sehingga bisa menjadi alasan, meski sadar tidak ada hubungannya sama sekali.

Dan kondisi tersebut ternyata gagal dicapai. Ketika kekecewaan yang muncul, ku sadar artinya ku benar-benar ingin melakukannya. Tidak ada lagi opsi mundur kalau begitu. Ku hanya berani berharap, setidaknya kerusakan yang kuperbuat bisa diperbaiki, tak lebih. Terwujud atau tidak, masing-masing memiliki konsekuensi. Itulah harga yang harus dibayar.

Dan…

Tak lama, segala kekhawatiran itu pun sirna.

Kesempatan kedua. Awal yang bersih. Tantangan untuk tidak mengacaukannya kembali. Semoga.

***

Sang pemimpi mempunyai harapan. Mempertanyakan mengapa kadang berarti harus berkutat di perbatasan irasionalitas, dan jawaban yang memuaskan mungkin tak akan ada.

Sang pemimpi memiliki keraguan dan rasa takut. Ragu apa ia layak berharap. Takut akan kekecewaan ketika harapan tidak berbuah.

Ada kalanya ketika sang pemimpi menemui jalan buntu. Untuk membuang asa itu, ia tidak mampu, maka disimpanlah dibalik sebuah pintu yang tertutup rapat. Meski tak terlihat, ia tahu ada di sana. Meski tak terlihat, tetap menoreh luka. Lalu mengapa? Keengganan membuangnya berbicara dengan sendirinya.

Namun, bila memang harus terjadi maka terjadi. Pintu itu pun dapat kembali terbuka.

2010 dalam untaian kata

01 Sabtu Jan 2011

Posted by Adityo Ananta in Daily Life, Idle Talk, Not That Important, personal, Thought

≈ Tinggalkan komentar

Catatan peristiwa tahun lalu…

– Smartphone pertama. Dibeli secara impulsif. Maksud hati memberi hadiah untuk diri sendiri setelah sekian lama, apa daya momen nya sedikit hilang karena diundur secara sepihak :p.

– Habis pc terbitlah laptop. Setelah 4 tahun lebih akhirnya dia memutuskan bahwa dunia terlalu kejam untuknya dan sudah tiba saat baginya untuk meninggalkan semua -_-. Sekarang masih bingung bagaimana cara membuang mayat dr pc itu, dan masih ada data yang masih tertinggal di dalam hard disk nya pula. Ya sudahlah…

– Aplikasi pertama untuk umum: Komutta. Hasil kolaborasi dengan mreunion-labs, dan sudah ada di android market. Akhirnya jadi juga membuat sesuatu yang bermanfaat buat orang lain. Semoga bukan jadi aplikasi terakhir.

– Masih terjebak di tempat yang sama. Tapi dibalik itu semua, ada beberapa hal yang mungkin tak akan terjadi bila jalan yang dilalui sudah berbeda. Karena itulah, mungkin berat, mungkin tak sesuai keinginan, tapi tak ada yang sia-sia.

– Tiba masanya dimana penyangkalan itu harus berakhir. Bulan-bulan yang menyiksa harus diakhiri. Ada sedikit beban yang terangkat, meski tak bisa menghilangkan rasa kecewa itu. Apa mau dikata ketika sesuatu yang kau pikir adalah takdir mu terlepas begitu saja?

– Pelajaran penting: jangan bermain api bila tak ingin terbakar. Diawali dari eksperimen kecil, hingga akhirnya ikut terjebak menjadi objek eksperimen itu sendiri. Ok, terlalu abstrak memang karena sengaja :). Biarlah untuk konsumsi pribadi saja.

– Batasan antara menginginkan sesuatu karena benar-benar menginginkannya, atau karena sekedar tidak ingin melewatkan (mungkin satu-satunya) kesempatan untuk mendapatkannya, adalah sangat tipis sekali. Saat itu rasionalitas terasa bagai ilusi.

– Ingat, jalani hidup tanpa penyesalan. Selagi masih ada waktu untuk memperbaiki sesuatu, selagi jendela kesempatan itu masih terbuka, manfaatkan itu, atau lupakan sama sekali dan jangan lihat ke belakang lagi.

– Segalanya akan lebih mudah bila semua orang bisa jujur. Tapi kita manusia yang diberi cobaan dengan harga diri yang melekat dan keraguan yang senantiasa hadir.

Dan begitulah adanya…

Let it go

30 Rabu Jun 2010

Posted by Adityo Ananta in Idle Talk, personal, Thought

≈ 3 Komentar

Yesterday, my ‘big’ plan ended up in failure. Why I’m not surprised? I feel that, lately I’ve been betrayed by my own wishes. I guess it’s true then that if something can goes wrong, then it will :).

Speaking of wishes. Maybe it’s a godd time for me to learn to let go of something. One of my luckless hope. Few days ago, I lost something that I’ve been keeping for months. Something that remind me why I have to give up that hope. Honestly, I didn’t know how to react. I felt a mixed of emptiness and relief. I know I can’t ever forget it. No one can. So be it.

Anyway, in this quiet morning, I make a little toast for myself.

Cheers.

Parodi para Pecundang

16 Kamis Apr 2009

Posted by Adityo Ananta in Indonesia, Politic, Thought

≈ 5 Komentar

Tag

dpt, Indonesia, pemilu, politik

Masalah DPT sudah muncul jauh hari sebelum pemilu legislatif berlangsung. Sebagian parpol pun memprotesnya. Hanya sekedar protes sepertinya, karena tidak terlihat usaha nyata untuk mendaftarkan kadernya yang belum terdaftar.

Pemilu berlalu, meski hasil resmi belum keluar, tapi sepertinya tidak akan jauh berbeda dengan ‘klasemen’ sementara hasil quick count. Dan partai-partai pecundang mulai bernyanyi sumbang. Pecundang, karena menjadikan DPT sebagai kambing hitam kekalahan.

Tiba-tiba saja partai-partai tersebut punya data orang-orang yang tidak tercantum dalam DPT. Oke lah, sebagian masyarakat memang baru mengadu setelah pemilu lewat. Tapi seharusnya partai-partai itu bisa aktif mendatanya jauh hari sebelum pemilu. Lucunya, sebagian dari petinggi partai-partai tersebut belakangan mengatakan sebagian penghuni rumah dan tetangga mereka ada yang tidak terdaftar. Petinggi partai yang seharusnya lebih melek soal ini.

Ini mengesankan bahwa masalah DPT memang sengaja dibiarkan. Jadi ketika kalah dalam pemilu, ada alasan yang bisa dikeluarkan. Kemudian mengambil peran bak protagonis dalam sinetron murahan yang terdzalimi >_<.

Pop quiz: bila situasi berbalik, partai-partai tersebut menjadi pemenang pemilu, apakah mereka akan tetap memprotes DPT habis-habisan :p?

Konon, kisruh DPT adalah hasil dari satu upaya sistematis untuk memenangkan partai tertentu. Mungkinkah? Sulit mempercayai bahwa ada partai di Indonesia yang punya resources sehebat itu. Hingga mampu memilah siapa akan memilih partai mana, dan menghilangkan nama-nama pendukung partai lawan dari DPT dengan begitu rapi.

Ok, lalu apa yang diharapkan dengan memprotes DPT?

Memaksa pemerintah dan KPU mengaku salah?

Menyatakan hasil pemilu tidak legit?

Membubarkan dan mengganti anggota KPU?

Menyatakan bahwa masalah DPT adalah pelanggaran HAM?

Membatalkan hasil pemilu dan mengadakan pemilihan ulang? (Coba bayangkan konsekuensi opsi ini. Ajaibnya, BEM se-Jabodetabek pun mengadakan konfrensi pers untuk menyuarakan ini. Sulit dipercaya, membuat pernyataan bodoh dengan mengatasnamakan mahasiswa yang katanya cerdas :p).

Atau hanya sekedar parodi mahal dengan membawa nama rakyat, demokrasi dan keadilan untuk menutupi kegagalan dalam pemilu?

Apa pun itu tidak ada yang merupakan upaya yang konstruktif agar hal yang sama tidak terulang di pilpres bulan Juli mendatang. Batas akhir pembaruan DPT untuk pilpres adalah bulan Mei. Dan apa yang dilakukan oleh partai-partai pecundang itu? Sibuk mengecam sana-sini di media.

Tidak terlihat kalau mereka kini sedang ikut berjuang memperbaiki DPT. Padahal inilah yang terpenting. Kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka punya niat yang baik demi demokrasi. Lebih baik lagi setelah itu mereka membuat pernyataan untuk mempersoalkan DPT pasca pilpres. Karena mereka punya andil dalam menyusunnya. Hmm, harapan yang mengada-ada :D?

Intinya. jangan sampai parodi yang sama diputar ulang. Terlalu mahal harganya.

Sang Habib

12 Senin Mei 2008

Posted by Adityo Ananta in Daily Life, Idle Talk, Thought

≈ 12 Komentar

Tag

habib

Tersebutlah seorang Habib. Satu diantara sekian ribu yang memiliki gelar tersebut. Seperti biasa sang Habib dan pengikutnya mengadakan majelis pengajian rutin. Jauh hari, poster dan spanduk telah tersebar untuk mengabarkan kedatangannya.

Hari itu pun tiba, matahari sudah tenggelam beberapa jam sebelumnya. Kesibukan di tempat majelis itu digelar mulai terlihat. Kebetulan kali ini tempat itu berada di tengah-tengah pemukiman padat.

Jamaah pun berdatangan dari segala penjuru dengan berkonvoi. Dengan truk, pickup serta belasan sepeda motor. Shalawat yang dinyanyikan dengan lantang, dan dilatari tabuhan gendang serta jeritan klakson yang entah apa maksudnya. Kepala-kepala pun tertoleh mencari sumber kegaduhan. Sementara di kejauhan, di tempat pertemuan, kembang-kembang api mulai disulut.

Baca lebih lanjut →

Online Recruitment & CPNS

27 Kamis Des 2007

Posted by Adityo Ananta in Daily Life, Thought

≈ 10 Komentar

Pengadaan PNS mulai jamak memanfaatkan media internet. Di satu sisi mungkin ini pertanda baik. Namun sepertinya masih jauh untuk itu. Ini berdasarkan pengalaman membantu kakakku. Bukannya mempermudah bagi para pendaftar, justru membuat proses registrasi semakin rumit. Memudahkan, tapi untuk pihak yang merekrut :p.

depkes.jpg

Pertama, CPNS Depkes. Meski sudah punya domain go.id sendiri, Biro Kepegawaian Depkes, yang mengurusi proses penerimaan CPNS, ternyata punya ‘rumah’ di tempat lain. Mereka mewajibkan peminat untuk mendaftar secara online.

Baca lebih lanjut →

Menjadi Seorang Pahlawan

09 Jumat Nov 2007

Posted by Adityo Ananta in Daily Life, Idle Talk, Thought

≈ 2 Komentar

Tag

pahlawan

Apa kriteria untuk menjadi seorang pahlawan? Menjadi pemimpin di sebuah peperangan? Mempunyai kekuatan super? Mempertahankan bumi dari serbuan monster? Tahukah bahwa negri kita ini punya satu badan yang berwenang untuk menominasikan seseorang menajdi pahlawan? Badan Penilai Pahlawan Nasional, pernah dengar :D?

‘Mengangkat’ pahlawan sepertinya adalah tradisi dari perayaan Hari Pahlawan tanggal 10 November. Kali ini akan diangkat 4 pahlawan baru. Jadi berapakah jumlah pahlawan nasional Indonesia sampai hari ini? Bagi sebagian besar orang (termasuk diriku) perbendaharaan nama pahlawan mungkin tidak lebih dari nama-nama yang memenuhi buku pelajaran sejarah dan pemilik wajah-wajah yang menghiasi ruangan kelas (apakah yang di kanan-kiri burung Garuda termasuk pahlawan juga :)? ). Baca lebih lanjut →

Pesta Blogger 2007

30 Selasa Okt 2007

Posted by Adityo Ananta in Blogging, Community, Thought

≈ 15 Komentar

Tag

pb2007

bp2007.jpg

Bisa dibilang ini adalah tulisan wajib bagi seorang blogger yang diundang dan datang pada acara Pesta Blogger 2007 ;).

***

Menjelang pukul 10.30, waktu yang disebutkan sebagai saat dimulainya acara, belum terlalu banyak peserta yang hadir. Acara pun, entah kenapa, baru benar-benar dimulai pukul 11.30. Aah, tipikal sekali -_-`.

Tidak mewakili komunitas apapun dan bukan seorang seleb blog, ku merasa seperti orang asing (dasar introvert :p). Masing-masing asyik dengan komunitas masing-masing. Menarik juga melihat blogger-blogger yang memanfaatkan momen untuk tebar pesona seperti. Atau mewujudkan obsesi bertemu dengan blogger pujaannya, halah …

Selama asyik ber-bengong ria sendirian, seorang wartawan mengajak bicara. Awalnya sepertinya ia mencari blogger dari daerah untuk diwawancarai. Tapi pembicaraan selanjutnya kok seperti dalam mode wawancara ya? Kita lihat saja nanti apakah cerocosanku dianggap layak tulis atau tidak ^-^.

***

Acara utama diadakan di Auditorium 2 Blitz. Kalau bicara soal ukuran memang pas, tapi kurasa pencahayaan sebuah bioskop meski disetel maksimum tetaplah tidak memadai untuk suatu acara seperti ini. Ooh … kasihanilah mata rabunku ini ~_~. Sebetulnya tidak banyak hal baru di situ, kecuali mungkin diresmikannya tanggal 27 Oktober sebagai Hari Blogger Nasional oleh Menkominfo Muhammad Nuh. Sayang tidak sekalian ditetapkan sebagai hari libur nasional juga :).

***

Waktu istirahat bisa dibilang sangat mengecewakan. Untuk sebuah bioskop yang bisa dibilang ‘raksasa’, sungguh menyedihkan mushola yang ada sangat liliput sekali. Hanya bisa menampung maksimal 9 orang dalam 2 shaf >_<.

Makan siang yang dinanti-nanti pun tidak semenggiurkan yang dibayangkan. Setelah mengantri cukup lama, yang ada hanyalah nasi putih, buntut goreng yang hanya tinggal tulang, ayam bumbu kuning dan sayur kacang. Tidak, bukan karena lauk lain habis, tapi karena memang hanya ada itu. Karena ku tidak bayar ya bisa saja maklum, tapi kasihan juga yang sudah datang jauh-jauh atau bayar 100 ribu. Dan sepertinya petugas Blitz kewalahan melayani orang sebanyak itu.

Menunggu dimulainya acara break-out session sama sekali tidak menyenangkan. Kembali menjadi orang asing kesepian. Ternyata ku tidak sendirian. Ada beberapa blogger senasib yang duduk termenung sendirian. Uniknya, kita yang senasib ini tidak ada yang mau memulai berbicara, hanya duduk diam bersama ^-^. Yah kalau kita orang yang ‘sosial’ tidak mungkin berakhir begitu bukan?

***

Break-out session dibagi ke dalam 7 topik. Ku memilih topik Current Issue oleh Ndoro Kakung dan Sir Mbilung Mac Ndobos. Mereka ternyata memang penghibur alami dan seperti diduga diskusi didominasi oleh banyolan tidak jelas mereka. Tapi mereka sepertinya sudah merencanakan bagaimana membuat diskusi terasa hidup. Yaitu dengan pertanyaan-pertanyaan pancingan dari kenalan-kenalan mereka. Tapi ku cukup puas dengan kesimpulan akhir tentang blog itu seharusnya bagaimana. Mungkin akan kubahas lain waktu soal ini.

Sayang sepertinya panitia kurang mengantisipasi jumlah partisipan per grup. Kalau diambil rata-ratanya saja, 500 orang dibagi 7 berarti satu grup 70-an orang. Akhirnya partisipan terpaksa berdesak-desakan di ruang yang terbatas.

***

vista.jpg

Usai breakout-session, peserta kembali dikumpulkan di auditorium. Tampak dari kursi-kuris yang kosong bahwa sebagian peserta sudah pulang. Acara ditutup dengan kesimpulan hasil diskusi dari ketujuh grup yang dikejar-kejar oleh waktu. (reisko dari mulai telat :p). Kemudian pemberian penghargaan pada blogger terbaik. Dan terakhir doorprize. Meski pesimis, ternyata nasib kembali menggoda. Rekor mendapat door-prize untuk setiap acara yang kuikuti masih berlanjut :). Yap aku dapat hadiah lagi. Kali ini ku mendapat Windows Vista Business dan Office 2007 Disk Kit (ada yang tahu ini apa isinya?), original tentunya. Hmm, hadiah utama Nokia N95 jauh lebih menggoda, hu hu ….

Ok deh, bagaimanapun salut dan terima kasih untuk penyelenggara acara 😉 !

~ah jadinya panjang juga postingan yang telat ini :p

 

← Older posts

Blog Stats

  • 298.983 hits

Judge Me!

Say what you thought about me
Positive
Negative

My Archives

Recent Posts

  • Objectives
  • A fool’s errand
  • 946684800
  • Aoi Tamago
  • Pintu
  • Pendulum
  • Kesempatan Kedua
  • 2010 dalam untaian kata
  • Let it go
  • Smoke
  • Di kantor …
  • Finding myself
  • Parodi para Pecundang
  • Angka-angka
  • Cilincing Brotherhood

RSS Stochastic Manga

  • Review: Hoshi no Samidare (The Lucifer and Biscuit Hammer)
  • Review: Hyakkiyakou Shou (Selected Pandemonium)
  • Y+M
  • Review: Emma Bangaihen
  • Review: Emma
  • Review: Tomie
  • Review: Higurashi no Naku Koro ni – Watanagashi
  • Review: Daichouhen Doraemon
  • Review: Alive – The Final Evolution
  • Review: Higurashi no Naku Koro ni – Onikakushi

Twitter

  • RT @mechachoi: Introducing the Labo Fit Adventure Kart Kit: a full-body exercise experience for Mario Kart! This kit allows you to control… 3 days ago
  • RT @Microsoft: It’s now safe to turn off your computer. 1 week ago
  • RT @PinYoungActress: My tenant who rents my guest house told his friends to break into my house. They broke a bunch of shit but thankfully… 1 week ago
  • RT @GBEJinero: What you mean speechless son go suit up twitter.com/ChrisEvans/sta… 1 week ago
  • Alien summoning ritual 😁 youtube.com/watch?v=3Ow0ET… 2 weeks ago
  • RT @DOOM: happy new horizons https://t.co/BwjwtJkpLh 2 weeks ago
  • RT @nowthisnews: ‘Iron crotch’ kung fu is exactly what you think it is — and this man is a master https://t.co/CekWhV82oh 2 weeks ago
  • Good article that explains about the SolarWinds attack schneier.com/blog/archives/… 3 weeks ago
  • This movie by KFC is a masterpiece 🤣 youtube.com/watch?v=I9mgD1… 3 weeks ago
  • TIL that Switzerland is the most fallout ready country. "Every inhabitant must have a protected place that can be… twitter.com/i/web/status/1… 3 weeks ago

Meta

  • Daftar
  • Masuk
  • Feed entri
  • Feed Komentar
  • WordPress.com

Blog di WordPress.com.

Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda setuju dengan penggunaan mereka.
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie