Tag
… yang didapat setelah merapikan hardisk:
– ± 120 GB
– 281 seri (117 diantaranya masih on going)
– plus 149 one shots
~manga xD *woot*
~my preciousssh …
13 Senin Apr 2009
Posted fun, Hobby, Intermezzo
inTag
… yang didapat setelah merapikan hardisk:
– ± 120 GB
– 281 seri (117 diantaranya masih on going)
– plus 149 one shots
~manga xD *woot*
~my preciousssh …
19 Senin Mei 2008
Posted Intermezzo, Not That Important
inTag
…draangelia.com :p
Dan menurut who.is, domain ini dibuat pada tanggal 13 Mei 2008, tepat pada malam puncak pemilihan :p. Ah ya, siapa cepat dia dapat ^-^.
28 Senin Apr 2008
Posted Intermezzo
inTag
Numbers in statistics is just mere numbers. Sometimes it’s hard to imagine what it’s actual mean. Well, these amazing artworks from Chris Jordan will help you to understand how human can be so devastating :p.
Here is a sample, can you guess what it is?
24 Kamis Apr 2008
Posted Intermezzo
inThis is something that only geeks would do, re-create a Star Wars movie in ascii-arts. Yep, that’s right, you can watch Star Wars IV: A New Hope in ascii. I just got this from LifeHacker. The original article is from The Register which is surprisingly quite ‘old’, posted on December 2001.
You can watch it from http://www.asciimation.co.nz/. Or if you want to you can watch it from … telnet :). Just type this telnet towel.blinkenlights.nl
.
Unfortunately the movie is still not complete. The last update is at April 18 2006. Anyone interested to finish it :D?
26 Rabu Mar 2008
Posted Idle Talk, Intermezzo, Not That Important
inTidak habis pikir, mengapa seseorang sampai hati memakamkan orang yang sangat ia cintai di dalam air. Tidak masalah bila hanya abu nya yang ditebarkan. Tapi menghanyutkannya begitu saja?
Ok untuk adegan sebuah cerita mungkin terlihat menyentuh dan mungkin romantis(?). Terlebih bila diiring dengan musik yang pas. Seperti ketika Cloud melepas Aerith (FF VII)
atau Shinn Asuka dan Stella (Gundam Seed Destiny)
Ah, kalau saja mereka sadar bagaimana kondisi mayat yang membusuk setelah beberapa waktu di dalam air ^-^.
05 Selasa Feb 2008
Posted Intermezzo
inTag
It’s hillarious. My favorite are the Terminator version and the Alien version ^-^.
The question is, why bunnies?
08 Senin Okt 2007
Posted Daily Life, Idle Talk, Intermezzo, reflection, Thought
inBeberapa catatan acak Ramadhan kali ini …
***
Di bulan ini jumlah pedagang gorengan dan es tiba-tiba melonjak. Bahkan yang biasanya tidak berjualan gorengan dan es, kali ini ikut menambahkannya di dagangan mereka. Melihat antusiasme pembeli yang kelaparan menjelang waktu berbuka, sepertinya itu memang keputusan bijak.
Tidak hanya itu, ada suasanan yang berbeda. Bagaimana orang-orang bergegas pulang untuk berbuka dengan keluarga. Aroma bahagia yang tercium di sana sini. Maghrib terasa lebih syahdu dari biasa biasanya. Ah ya, ini bulan Ramadhan.
***
Huff … pertama kalinya menjalani puasa sendirian. Sahur sendirian hanya ditemani koleksi film sebagai penawar kesunyian. Dan kemudian berbuka sendirian. Entah kenapa terasa … aneh. Seperti ada yang hilang. Memang bukan sesuatu yang menyenangkan dijalani sendirian.
Eh, apa ini? Hmm, kejutan yang manis di akhir puasa hari pertama … Fiuh … permainan nasib.
***
Tak berbeda dengan hari-hari biasa, tak berapa lama ku kembali diserang kebosanan dengan menu yang itu-itu saja. Rindu masakan rumah, hiks. Akhirnya bila sedang tidak berminat, lebih memilih untuk mencemil seadanya. Ini membuatku menyadari 2 hal.
Pertama, ternyata ‘hanya’ makan sebanyak itu saja sudah cukup. Ya terasa sedikit lapar, tapi selebihnya baik-baik saja. Hal yang tak pernah kusadari sebelumnya. Ketika berpuasa bersama dengan keluarga, makanan selalu ‘berlimpah’. Jadi ‘rem’ berhenti makan sedikit … yah, blong :).
Kedua, masih bisa memilih-milih makanan merupakan nikmat yang tak terkira. Terbiasa hidup nyaman, bergaul dengan orang-orang yang berkecukupan, membuat kita lebih mudah lupa, bahwa masih banyak yang bagi mereka makan bukan pilihan. Makan adalah kemungkinan. Mungkin hari ini bisa makan, mungkin besok tidak. Duh, jadi malu -_-`. Bukankah berpuasa salah satunya agar kita ingat dengan saudara-saudara kita yang seperti itu?
***
Dalam hitungan hari berturut-turut kembali nasib mempermainkan perasaanku. Meski ingin menghindar untuk sementara, tapi ada daya ketika kenyataan berbicara lain? Pada suatu titik, ku sangat senang, namun setelahnya berubah jadi perasaan tak menentu. Ya, resiko dari bermain ‘api’. Sepertinya delusi ini harus kuakhiri, segera. Sebelum ku menjadi gila ka.
***
Bulan ini adalah bulan reuni. Momen silaturahmi. Sudah menjadi bagian dari tradisi. Setelah setahun sibuk dengan urusan masing-masing, berbuka bersama adalah momen yang tepat untuk berkumpul bersama. Hmm, indahnya melihat tali silaturahmi diperat kembali.
Namun, sayang sering ada ironi dibaliknya. Berbuka bersama di restoran, kafe, atau tempat salah satu kawan. Dengan segala makanan berlimpah dan berlebih. Perjamuan istimewa. Tapi sesekali toh tak apa. Namun, di bulan Ramadhan? Apakah bisa menangkap ironinya tanpa kujelaskan?
***
Awal bulan, ku merasa ini merupakan salah satu puasa ‘termudah’ bagiku. Entah kenapa, semua terasa ringan. Namun seiring waktu. Seiring kesadaran bahwa ku masih jauh dari harapan awal. Menjelang penghujung bulan, mengapa terasa semakin berat? Apakah ku kurang ikhlas?
***
Ah ya, terakhir, kepada pembaca setia blog ini (kalau ada), semua yang merasa mengenal dan dikenal diriku, dan khususnya yang membaca postingan ini, terima kasih untuk segalanya. Kita tak kan pernah tahu seberapa besar kontribusi seseorang kepada yang lain ;). Dan tentunya (curi start sedikit) mohon ma’af atas segala kesalahan.
Taqabbalallaahu minnaa wa minkum, shiyaamana wa shiyaamakum, kulu ‘aamin wa antum bi khoirin, minal ‘aidin wal faidzin.
20 Kamis Sep 2007
Posted Intermezzo
inBeberapa waktu sempat mendaftar menjadi penonton K!ck Andy di studio, namun tidak undangan itu tidak kunjung datang. Rabu kemarin, melalui teman yang mendapat undangan, akhirnya ‘mimpi’ tidak penting itu jadi kenyataan.
Lalu, apa yang membuatnya jadi istimewa? Topik kali ini adalah “Laskar Pelangi (LP)”, tetralogi karya Andrea Hirata. Nah yang menarik bagiku adalah, baru 2 hari sebelumnya ku menyelesaikan buku ke-3 nya, eh tiba-tiba mendapat undangan ini. Kebetulan yang menarik :).
Sayang, pengalaman pertama menonton langsung di studio sedikit mengecewakan. Persiapan mereka sepertinya kurang. Aneh, karena bukankah ini sudah menjadi acara reguler? Pertama, syuting ternyata ‘ngaret’ 1 jam. Katanya sih karena studio masih dipakai acara lain. Lalu, jumlah peserta pun lebih banyak dari biasanya, dari normal 150 orang menjadi 250 orang tapi tidak dijelaskan mengapa. Mungkin karena tidak terbiasa menghadapi jumlah sebanyak itu, mereka agak kerepotan. Belum lagi soal clip-on yang lupa dicek dan ternyata bermasalah. Sepertinya selepas acara banyak yang akan kena omel nih ^-^.
Agak kecewa juga dengan pemilihan pembaca yang terinspirasi dengan LP yang menjadi tamu kali ini. Sepertinya kok kurang berkesan untuk cerita sedalam LP. Kecuali untuk surat dari seorang ibu di Bandung tentang bagaimana anaknya berubah karena LP. Sayang sang ibu tidak bisa dihubungi.
Namun tim K!ck Andy ternyata cukup ‘niat’ juga untuk mengumpulkan bahan. Mereka ke pulau Belitung untuk menemui anggota LP yang lain, tapi sayang tidak diberi caption tentang nama mereka. Kecuali beberapa, yang lain sulit dikenali. Dan tentu saja yang paling spesial: guru mereka Ibu Muslimah.
Andrea sendiri sedikit berbeda dari gambaranku. Dari gaya menulisnya kupikir ia memiliki suara yang ‘kocak’, tapi ternyata suaranya dalam dengan logat melayu yang kental. Entah kenapa ku menangkap suaranya seperti suara orang yang sudah mulai lelah dengan hidupnya, padahal ia baru 33 tahun. Hmm, mungkin ia cuma lelah, tak tahulah.
Syuting selesai pukul 22.30. Dan seperti biasa ada pembagian buku gratis. Walau sudah punya lengkap, tapi ternyata ada gunanya juga. Untuk pertama kalinya dalam hidup, ku ikut berebut meminta tanda tangan ‘artis’ ^-^. Lumayanlah dapat 3 tanda tangan: Andrea, Ibu Mus, dan Syahdan yang ikut hadir di studio. Sebetulnya kurang satu lagi, tanda tangan Andi Noya :D. Tapi minta tanda tangan di mana? Tidak pas kalau dia ikut tanda tangan di buku LP.
***
Bicara soal tetralogi LP, kuakui ini merupakan karya yang inspiratif. Novel yang kupilih asal ketika diserang kebosanan ini, ternyata berhasil memikatku dengan sukses. Novel Indonesia pertama setelah sekian tahun yang bermutu tinggi. Tidak sia-sia membacanya karena ini tidak sekedar cerita.
Tetralogi ini sebetulnya adalah kisah tentang Andrea sendiri. Tapi ia dapat menuliskannya dengan indah. Mungkin kita semua pun memiliki pengalaman yang tak kalah indahnya, namun kita tidak bisa melihatnya.
Dan seperti yang Andrea bilang, ini adalah kisah orang Indonesia kebanyakan, maka wajar bila banyak yang menemukan kesamaan keadaan dengan dengan salah satu tokoh di cerita.
~ kapan ya buku ke-4 terbit?
29 Rabu Agu 2007
Posted Intermezzo, Not That Important, Thought
inBolehlah berbangga para manusia pemikir. Di saat kebanyakan orang tidak bisa atau tidak mau menggunakan milyaran sel kelabu di kepalanya, mereka bisa menghargai anugrah atas akal mereka.
Sang pemikir tak pernah kehabisan bahan, kalau perlu menyusuri hutan masalah yang jarang dikunjungi orang lain. Tak heran sang pemikir sering dianggap aneh. Berbahagialah sang pemikir yang berhasil memperjuangkan pemikirannya, hingga terus bergema dari mulut ke mulut, dari satu tulisan ke tulisan yang lain.
Sungguh menjadi seorang pemikir tidaklah mudah. Kala terlalu bergantung pada pikirannya sendiri, kala menyadari kompleksitas yang mungkin terkandung dari sesuatu yang sebetulnya sederhana. Lebih berat lagi bila ia adalah seorang pleghmatis-melankolis. Aaah … ironis.
Ingin dapat lebih sering bertindak impulsif. Suatu hal yang sulit untuknya, selama belum dapat berhenti berpikir pada titik tertentu. Terlalu banyak dalam hal apa pun memang tidak pernah baik.
~ Who am I trying to fool anyway ^-^?
*Gambar diambil dari sini yang ternyata mengambil dari tempat lain.
27 Senin Agu 2007
Posted Daily Life, Intermezzo, Not That Important
inJika lift atau elevator tidak pernah diciptakan, apakah gedung-gedung akan dibangun setinggi saat ini? Tentu, jika terbiasa mungkin hampir setiap orang bisa mendaki ratusan anak tangga dengan mudah. Namun hal seperti itu bertentangan dengan ‘azas’ kenyamanan yang dicari setiap orang. Jadi sulit dibayangkan hal itu akan terjadi. Mungkin tidak akan ada gedung dengan tingkat hingga belasan.
Lift adalah arteri transportasi di gedung-gedung tinggi. Menggeser posisi tangga menjadi sebatas jalur darurat. Tersembunyi di sudut jauh bangunan karena utilitasnya memang rendah. Lagipula siapa yang mengharapkan peruntukkannya sebagai jalur darurat sering digunakan? Lebih baik bila tidak pernah sama sekali.
Jadilah tangga darurat seakan memiliki dunianya sendiri. Dibatasi tembok polos membosankan, tanpa jendela. Penerangan secukupnya. Anak tangga yang jarang dibersihkan. Pegangan tangga yang dilapisi debu tipis. Kepengapan yang tak tersentuh oleh penyejuk udara. Langkah kaki yang bergema ketika menaikinya.
Namun meski sepi, tangga masih memiliki penggemar setia. Lokasi yang tenang untuk menelepon dan berbicara apa saja. Ruangan bebas merokok. Tempat untuk menyantap makanan. Musholla darurat (hmm lantai yang menyedihkan :p). Sekedar ingin menyendiri (atau mungkin bersembunyi dari atasan ^-^). Atau untuk orang yang berpikir menggunakan tangga sebisa mungkin sebagai pengganti olah fisik hariannya, tanpa peduli tatapan heran dari ‘penghuni’ tangga darurat lainnya.